Gula tidak semanis yang kamu kira 

Diabetes. Secara umum anda tidak jarang menyebutnya sebagai penyakit â€Å"gula”, dimana kondisi badan tidak dapat memproduksi insulin di dalam tubuh secara benar. Hal ini menyebabkan kenaikan tingkatan kadar gula dalam tubuh secara berlebihan, melebihi jumlah yang diperlukan. 

Penyakit diabetes yang biasa kamu kenal dengan penyakit gula ini, ternyata tidaklah semanis yang kamu pikirk dan bayangkan. Faktanya, organisasi kesehatan dunia WHO di tahun 2014 menulis tidak lumayan lebih 99.400 jiwa meninggal dunia karena diabetes, di Indonesia sendiri. Data tersebut tidak termasuk data yang meninggal terdapat kadar gula darah yang tinggi dalam darahnya, yang mana terhitung 157.500 jiwa. Organisasi diabetes internasional seperti IDF, memperkirakan jumlah kematian karena diabetes akan terus bertambah sampai tahun 2045. Data tersebut menggambarkan penyakit â€Å"gula” tidaklah semanis yang kamu kira. 

Seperti apa tipe anda? 

Penyakit diabetes dapat digolongkan kedalam 2 tipe: tipe 1 dan tipe 2. Dua tipe ini memiliki â€Å"kelebihannya” masing-masing. Apabila sesorang didiagnosa memiliki diabetes tipe 1, dapat diartikan pankreas orang tersebut tidak dapat memproduksi insulin secara berkala. Insulin merupakanhormon peptida dalam tubuh yang diproduksi oleh sel beta pankreas. 

Berbeda dengan diabetes tipe 2, dimana tubuh anda dapat memproduksi hormon insulin, akan tetapi jumlahnya tidak lumayan untuk kebutuhan tubuh anda. Dalam kata lain, tubuh anda tidak dapat menggunakan insulin secara baik dan benar. 

Seseorang yang menghidap penyakit diabetes ini dapat merasakan gejala-gejalanya dan terkadang juga tidak dapat merasakan gejala apapun, hal ini bergantung dengan sebaik apa anda dapat mengkontrol kadar gula dalam darah anda. Gejala jagka pendek dari tingginya kadar gula dalam darah dapat dirasakan secara rutin, seperti sering kehausan atau lapar, dan juga seringnya buang air kecil. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak biasa, gejala-gejala ini dapat berpengaruh pada kiat tidur anda. 

Studi riset: Mengapa diabetes pengaruhi kemampuan untuk tidur? 

Pada studi tahun 2012, seluruh peneliti menelaah tentang kaitannya gangguan tidur dengan diabetes. Gangguan tidur yang dimaksud termasuk; susahnya untuk tertidur atau tetap tertidur, dan terlampau tidak tidak banyak tidur. Hasil studi memburu hubungan yang jelas antara gangguan tidur dan diabetes. Para peniliti mengatakan, kurangnya tidur adalahhal resiko yang signifikan guna untuk diabetes, yang mana terkadang dapat kamu kontrol. 

Menghidap diabetes tidak sering kali berarti tidur anda akan terkena dampaknya. Hal ini lebih mengarah guna gejala-gejala diabetes apa saja yang anda rasakan dan bagaimana anda mengelolanya. Gejala tertentu lebih memungkinkan untuk timbulkan masalah ketika anda mencoba untuk tidur, seperti tingginya kadar gula dalam darah dapat sebabkan seringnya buang air kecil. Jika gula darah anda tinggi pada malam hari, kamu dapat selesai dengan terbangunnya pada saat tidur guna pakai kamar mandi. 

Disamping itu, ketika tubuh anda mempunyai tambahan glukosa dalam darah, hal ini dapat menarik air dalam jaringan tubuh. Hal tersebut dapat membuat anda dehidrasi, dan berikan tekanan untuk mengambil air minum pada saat tidur. 

Di samping urusan tersebut, gejala rendahnya kadar gula dalam darah, seperti kegoyahan, pusing, dan keringatan, dapat berpengaruh pada tidur anda. 

Kurang tidur pengaruhi diabetes 

Para kawakan mengasosiasikan atau mengaitkan kurangnya tidur dengan keseimbangan perubahan hormon yang dapat pengaruhi asupan makanan dan berat badan. Jika anda mempunyai diabetes, anda akan berhadapan dengan tantangan yang berulang-ulang kali. Hal itu tidak jarang dan umum terjadi untuk mengimbangi kurangnya tidur, dengan kiat memakan jumlah makanan yang diperlukan untuk mengejar energi lewat kalori. Namun hal ini dapat meningkatkan tingkatan kadar gula anda dan membuat anda kesulitan untuk capai jumlah masa-masa istirahat yang lumayan dan cukup. 

Kurangnya tidur jugadiketahui meningkatkan resiko obesitas. Obesitas dapat tingkatkan resiko mengembangkan tipe 2 diabetes. 

Gangguan tidur pada diabetesi? 

Berguling dan berputar-putar pada saat tidur sepanjang malam merupakan hal lazim atau biasa pada seseorang yang menghidap diabetes. Beberapa gangguan tidur dan gangguan lainnya yang pengaruhi istirahat merupakanhal biasa terjadi pada seseorang yang menghidap penyakit gula ini. Berikut ini merupakan gangguan tidur apa saja yang erat terkaitdengan diabetes atau yang biasa kamu kenal penyakit gula. 

Sleep apnea 

Sleep apnea merupakan kondisi atau kelainan tidur yang sering dijumpai pada seseorang yang terjangkit penyakit diabetes. Kelainan ini adalahsituasi di mana napas anda berhenti secara berulang saat tidur dan dapat secara otomatis kembali lagi. 

Dalam studi tahun 2009, peneliti temukan sekitar 86 persen dari partisipan yang memiliki gangguan tidur sleep apnea, terjangkit diabetes. Dari grup partisipan ini, tidak lumayan lebih 55 persen terjangkit diabetes yang sudah parah dan memerlukan penanganan.

Comments